Siang dikala aku sedang santai dan sambil membaca informasi lomba menulis dari acer. Terdengar sekumpulan orang teriak-teriak. Aku mendengarnya hingga kaget. Pertama tak kuhiraukan. Setelah suara semakin ramai . Aku pun menghampiri dan berkata dalam hati " ada apa ini ? Berisik sekali ". Masyarakat sudah banyak berkumpul bagaikan semut mengerubuti gula yang tumpah. Aku melihat kebulan asap hitam pekat di langit ketika siang yang terik. Semakin mengamuk si jago merah di siang itu.
Rasa penasaranku pun muncul untuk mendekati si jago merah. Namun, aku sadar sudah pukul 13.00. Sudah saatnya bagiku bersiap-siap untuk bekerja. Aku pun membatalkan niat untuk melihat lebih dekat. Hanya do'a yang mampu kupanjatkan "Semoga si jago merah dapat dipadamkan, dan tidak ada korban jiwa". Kekhawatiran timbul dibenakku, karena saat itu angin mengarah tepat dimana aku tinggal. Walaupun jaraknya jauh, namun ada sedikit rasa khawatir. Takut sijago merah memakan rumah di lingkunganku.
Rasa khawatirku tidak tanpa alasan, seperti yang kalian ketahui rumah dijakarta saling berdempetan. Resiko terbakar juga sangat tinggi. Memang ada kesalahan dalam penataan perumahan kota Jakarta. Semua saling berdekatan dan instalasi listrik yang semerawut yang menyebabkan terjadinya kebakaran.
Seharusnya pemerintah dapat memperbaiki kota ini atau menata ulang kota bila memungkinkan. Memang akan menelan dana yang sangat besar. Tapi semua itu memang tidak mudah. Mengingat banyak sekali kebutuhan dana yang harus diperlukan untuk kota Jakarta ini. Saran ini mungkin seperti orang yang sedang mengigau. Semoga kebakaran dapat diminimalisir.
Ditulis Oleh
Antoni CLianto
0 komentar:
Post a Comment
DILARANG MEMBERIKAN LINK HIDUP DI BADAN KOMENTAR