Pagi yang indah dijakarta, ketika kita dapat merasakan sejuknya udara perkotaan ini yang semakin lama seperti asap knalpot. Udaranya dingin karena mungkin diguyur hujan yang rutin. Apabila kemarau, udara menjadi sangat gersang. Begitulah keadaan di kota metropolitan yang semakin maju ini. Saya melaju bersama roda besi melalui badan-badan jalan di ibukota sambil sekali-kali saya menghirup bersihnya udara pagi ini dijakarta.
Hampir setiap hari aku bertemu dengan yang namanya kereta api. Dan setiap hari pula dia yang menghadangku untuk sampai ke tempat kerja. Aku memahami itu semua. Namun akibat dia lewat banyak pengguna jalan yang melakukan pelanggaran karena untuk menghindari macet yang di timbulkan dari palang perlintasan kereta api. Sungguh tidak mencerminkan pengguna jalan yang baik.
Saat ini aku berharap bisa bertemu kamu di pagi yang indah ini. Tak sabar ku melepas kerinduan ini. Walaupun baru berapa hari kita tidak bertemu, rasanya ada yang kurang dalam diriku. Ibarat puzzle ada satu bagian yang hilang. Kurang lengkap sepertinya dipagi ini. Satu bagian itu adalah kamu.
Setelah lama aku menunggumu di tangga dekat pintu masuk, aku tak kunjung melihat kamu. Aku memutuskan untuk masuk saja tanpa ada kamu . Mengingat jam kerja sebentar lagi akan dimulai.
Pagi yang indah tanpa kehadiran kamu disisiku. Berharap hari esok kamu bisa menemaniku, menemani disetiap langkah-langkahku.
0 komentar:
Post a Comment
DILARANG MEMBERIKAN LINK HIDUP DI BADAN KOMENTAR